Dear kawan,
Aku sudah pasrah kalau blog-ku ini lama-lama ditinggalkan pembacanya…. habis mulai jarang di update….. Maap, maap…. Kalau alasannya sibuk, pasti orang pikir aku “sok” sibuk sekali… Hm, tapi suerr… dua minggu belakangan ini banyak deadline yang harus dikejar. Terpaksa blog-ku jadi anak tiri… Ada dua proposal penelitian besar dengan deadline yang berdekatan (tgl 6 dan 7 Juli)… yang satu malah hal yang sama sekali baru, jadi mesti baca-baca dan cari-cari sumber literaturnya dulu. Ceritanya lagi ada keinginan untuk memulai penelitian di bidang farmakogenetik/genomik, mumpung ada tawaran grant lumayan besar…. jadi dicoba saja. Syukur berhasil, kalau tidak ya nanti diperbaiki lagi. Kebetulan ada mitra luar negeri yang mau bekerja sama. Yang satunya adalah penelitian lanjutan tahun kedua, tetapi proposal tahun kedua ini harus segera disubmit-kan minggu ini dan nantinya dipresentasikan di Serpong pada tg 21-23 nanti. Yang ini agak repot juga karena bermitra dengan sebuah perusahaan farmasi besar, jadi perlu kontak-kontak intensif. Hm… doakan saja bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat buat orang banyak. Amien. Penelitian lain yang sedang berjalan dan mesti dipikirkan pelaksanaannya adalah yang berkolaborasi dengan sensei (profesorku) di Jepang. Aku mesti kontak-kontak beliau untuk mengatur segala sesuatunya. Butuh waktu dan fokus pemikiran jugalah….
Tau tidak, kawan, …. kejelekanku itu adalah “hobby” bikin proposal penelitian hehe…. rasanya kayak ada tantangan tersendiri ketika mengejar deadline. Dan klimaksnya adalah ketika proposal diterima dan mendapatkan grant setelah berkompetisi dengan puluhan mungkin ratusan proposal lainnya. Rasanya puas banget. Tapi setelah itu ya mumet sendiri hehe….. bagaimana melaksanakan beberapa penelitian dalam waktu hampir bersamaan.
Apakah proposal penelitianku selalu bisa tembus mendapatkan grant? Tentu saja tidak……. Pernah dalam setahun aku apply 5 proposal penelitian yang berbeda dari sumber dana yang berbeda, tapi yang nyantol cuma dua. Tapi taukah kalian caranya untuk TIDAK PERNAH GAGAL? Caranya adalah dengan TIDAK pernah MENCOBA, maka kamu tidak pernah gagal. Tapi…. kamu juga tidak pernah berhasil hehe… Jadi kalau mencoba dan gagal, itu wajar. Kalau kita rajin dan tidak patah semangat mencoba, masak iya sih Allah tega membiarkan kita gagal terus…. pasti satu dua usaha kita akan berhasil. Tentunya harus diiringi permohonan kepadaNya untuk diberikan hasil terbaik. Begitulah prinsipku.
Deadline ketiga adalah proposal IMHERE UGM tgl 7 Juli. Aku sebenarnya take a small part saja dalam keseluruhan proposal, membuat beberapa TOR, tapi yah perlu dipikirkan juga, karena bermain dengan duit dalam jumlah tidak main-main.
Deadline keempat adalah laporan hibah pengajaran STAR dari UGM. Ceritanya aku mendapatkan grant untuk metode pengajaran yang disebut STAR (Student-Teacher Aesthetic Role Sharing). Itu semacam inovasi metode pembelajaran yang meningkatkan pembagian peran yang serasi antara dosen dengan mahasiswa. Aku berinovasi dengan membuat milis untuk semua peserta kuliah dan diskusi online, sehingga mahasiswa bisa berdiskusi dengan dosen atau teman tanpa dibatasi dinding kelas atau waktu. Besok Senin tgl 13-14 Juli ini ini akan dilokakaryakan dan dipresentasikan hasilnya. Jadi minggu ini mesti ngebut bikin laporannya.
Urusan “kecil-kecil” lainnya adalah koreksi ujian-ujian, menguji skripsi dan thesis, dll, yang juga butuh waktu sendiri untuk membaca, dll. O,ya.. minggu lalu juga diwarnai dengan sedikit kenaikan adrenalin, gara-gara anakku yang sulung berkompetisi mencari SMP. Penerimaan SMP Negeri di Yogya memakai sistem real time online (RTO). Sebenarnya nilainya UAN-nya lumayan sih, tapi sayangnya kami berdomisili di Kabupaten Sleman, walaupun secara fisik ya sudah termasuk Yogya, sehingga dianggap calon siswa dari luar kota. Berdasarkan peraturan Walikota, quota untuk siswa luar kota adalah 20% dari total siswa yang diterima. Jadilah persaingan sangat ketat karena quotanya kecil. Namun alhamdulillah, Afan masih bisa diterima di SMP Negeri 1. Jadilah hari ini tadi pagi aku mengantar dia untuk pengarahan menjelang MOS (masa orientasi siswa) besok Senin. Afan dan teman-temannya dikumpulkan di Aula sekolah, diberi pengarahan oleh Waka Kesiswaan, lalu dilanjutkan acara dengan kakak-kakak kelasnya para aktivis OSIS.
Melihatnya, melayangkan ingatanku pada puluhan tahun lalu ketika aku masih jadi aktivis OSIS di SMP. Malah jadi Ketua OSIS lho… hehe. Masa-masa yang menyenangkan. Masa cinta monyet pula, hehe…… Tapi sebagai orangtua, aku tentu tidak bisa lagi menyamakan keadaan sekarang dengan jaman aku sekolah dulu. Dulu aku aktif di pramuka (sampai tingkat nasional), baris-berbaris (jadi komandannya), jadi pelajar teladan, dll. Aku tidak bisa memaksakan anak-anakku harus seperti aku dulu. Maklum, keadaannya sudah jauuh… berbeda. Dulu belum banyak game, internet, belum banyak aneka hiburan. Lha anakku itu modelnya santaai banget…. hobby-nya main. Waktu pilih SMP, pilihan pertamanya adalah SMPN 8. Alasannya? Dekat KFC… jadi kalau pulang sekolah bisa makan dulu di KFC… walah…. Ketika kutanya mengapa tidak pilih SMPN 5 yang paling ngetop di Yogya, … hm..katanya tidak dekat dengan apa-apa yang menarik. Ya sudah……
Wah, sory… aku cerita ngalor ngidul…
Disela-sela itu, hari-hari belakangan ini aku masih harus mengorganisir workshop yang akan diselenggarakan sebentar lagi tentang Molecular Toxicology, tgl 16-18 Juli 2009. Pembicara/instrukturnya dari Belanda, yaitu Prof Nico Vermeulen. Ayo pada ikutan….. aku kasih diskon gede-gedean lho! Selain itu, aktivitas di Fakultas lagi lumayan tinggi karena kami mendapatkan pendanaan dari DIPA untuk menuju World Class Research University di mana aku menjadi Ketua Task Force-nya. Jadi banyak workshop-workshop atau seminar-seminar untuk peningkatan fakultas menuju level internasional. Belum lagi aktivitas pengembangan kurikulum untuk S1 internasional, profesi, dan S2, di mana aku terlibat dalam ketiga kegiatan tersebut. Jadi deh.. waktuku habis juga dari rapat ke rapat…..
Hehe… sory nih, aku sengaja cerita panjang begini untuk “excuse” atas terbengkalainya blog-ku ini (termasuk permintaan mengajar di luar kota yang belum sempat aku penuhi, maaf). Tentu tidak karena kesengajaan. Bagaimanapun blog-ku ini sudah mengantarku bertemu kawan-kawan dari berbagai penjuru dunia. Salah satunya adalah dengan Mbak Hartati Nurwijaya yang berdomisili di Yunani, sampai kami bisa nulis buku bareng tentang Bahaya Alkohol . Alhamdulillah, sudah ada penerbit besar yang menerima naskah buku kami untuk diterbitkan dalam waktu tak lama lagi (Insya Allah, mudah-mudahan tidak batal). Wah, salut deh sama Mbak Tati. Beliau nih penulis beneran yang juga sangat proaktif untuk memasarkan bukunya. Aku harus belajar banyak dari beliau. Launching buku kami pun sudah direncanakannya menjadi sebuah roadshow dan Kampanye Bahaya Alkohol di beberapa kota besar di Indonesia. Insya Allah, mudah-mudahan semua lancar. Amien. Lha..aku tuh kalau nulis buku ya sudah, urusan pemasarannya dipasrahkan saja ke penerbitnya. Dasar gak punya bakat bisnis hehe….
Hm.. sudah dulu ya,… Maap, kali ini tulisan ngalor ngidul saja…. mudah-mudahan maklum.
Please forgive me….
komentar