Dear kawan,
Sudah lama sekali aku tidak menulisi blog-ku, maafkan….. Pekerjaan sedang tidak bisa menyisakan waktu dan perhatian. Koreksian ujian bertumpuk, persiapan pidato Pengukuhan juga harus dipikirkan. Dan yah…. entah kenapa, mood menulis juga sedang menghilang. Tapi sekedar penanda bahwa aku masih ada, aku coba menulis deh….
Tulisan kecil ini kubuat di Penang, Malaysia. Yah…. saat ini aku berada di Penang untuk menghadiri undangan Seminar tentang Pharmacogenomics yang diselenggarakan oleh INFORMM (Institute for Research in Molecular Medicine) USM, yang saat ini sedang bekerjasama dengan tim kami dalam penelitian farmakogenetik/genomik. Kami datang bertiga sekaligus membawa sampel DNA yang akan dianalisis untuk genotyping sebagai bagian dari share dalam kolaborasi risetnya.
Sport jantung
Perjalanan dari Yogya ke Penang sempat membuat sedikit sport jantung, tapi alhamdulillah, kami bisa sampai dengan selamat. Bayangin, aku datang ke Bandara saat check in desk sudah tutup. Alhasil, tas pakaianku tak bisa masuk bagasi. Aduhh… lumayan terbirit-birit deh masuk pesawat. Lalu sesampai di Kuala Lumpur Airport, lagi-lagi sport jantung, karena waktu transit hanya sebentar, dan kami sempat nyasar ke gate G, karena informasi pada tiket ternyata tidak sama dengan yang seharusnya. Wah, kalau yang ini hampir sama deh dengan di Indonesia,…. tau-tau pindah gate untuk keberangkatan pesawat. Dan yah… lumayan ngetop deh se bandara, karena nama kami sempat dipanggil untuk segera masuk pesawat hehehe……. alias masuk pesawat in the last minutes. Oya, alhamdulillah…. tidak ada masalah dalam membawa sampel dari Indonesia. Sebelumnya sempat kuatir juga kalau-kalau ada masalah di imigrasi mengenai sampel isolat DNA yang kami bawa.
Sampai Penang pukul 17.00 waktu setempat, dan kami dijemput salah seorang dari INFORMM untuk dibawa ke hotel. Selisih waktu antara Jogja dan Penang adalah 1 jam, di mana waktu Penang lebih awal satu jam. Wah, jadi disorientasi waktu deh….. karena jadi aneh… lokasi Penang yang berada lebih barat dari Indonesia, tetapi waktunya sama dengan waktu Indonesia bagian tengah (WITA). Alhasil, waktu shubuh adalah pukul 06.30, dan maghrib pukul 19.30an. Malamnya kami diajak makan Prof Rusli (Boss INFORMM) di sebuah restoran Thai. Hm… nyam-nyam deh…
Consortium, proposal bersama
Hari pertama of the meeting berisi paparan progress penelitian dari beberapa universitas di Malaysia. Oya,…. kami di Penang bertemu dengan staf Farmasi UGM yang sedang belajar di sana (dik Purwanti), dan juga Assoc. Prof. Hamid Fauzi (teman Indonesia yang sekarang menjadi Peneliti di INFORMM), yang bercerita bagaimana tentang suasana riset dan sistem manajemen dana riset di USM, dan secara umum di Malaysia. Aku ngga ingin mengulang-ulang komentar tentang dukungan fasilitas dan dana riset di negeri jiran ini, pokoknya bikin iri deeh……
Salah satu agenda dalam meeting ini adalah membentuk consortium yaitu Malaysia Harm Reduction Research Consortium, yang anggotanya terdiri dari peneliti dari beberapa universitas di Malaysia dan unsur industri dan Pemerintah. Jadi konsepnya adalah ABG, yaitu Academic – Bussiness – Government. Wah, jadi bisa mengintip deh bagaimana mereka membentuk consortium ini dari awal, dan bagaimana merencanakan kegiatannya. Menariknya, kami sebagai tamu turut dilibatkan, sehingga UGM masuk deh dalam konsorsium tersebut.
Konsorsium ini bertugas menggalang dana dari berbagai sumber dan mengkoordinasikan penelitian yang terkait dengan “harm reduction”. Yang termasuk dalam topik ‘harm reduction” yang menjadi research of interest dari konsorsium ini adalah mengenai terapi susbtitisi opoiod pada penyalah-guna obat, studi penggunaan anti retroviral terapi pada pasien HIV-AIDs yang juga drug abuser, drug/substance dependency, dll. Kami nanti akan menjadi salah satu anggota konsorsium dan akan melakukan penelitian sejenis di Indonesia, dan diharapkan akan menjadi sebuah penelitian besar yang bisa menggaet dana yang besar. Insya Allah.
Jadi pada hari kedua itu juga, kami dibagi dalam kelompok kecil sesuai interest masing-masing untuk menginventarisir macam-macam proposal riset yang dapat dibuat. Yah, cukup mengesankan juga karena kita bisa share masing-masing topik riset dan nanti akan bersama-sama atau sendiri-sendiri membuat proposal riset dan mencari dana riset.
Penutup
Untuk urusan perut, tak ada yang perlu dikuatirkan, bahkan agak berlebihan. Breakfast di hotel a la Melayu cukup cocok di lidah, juga hidangan selama di meeting. Uniknya, break untuk snack pagi dan sore a la Malaysia itu isinya makanan-makanan “berat”…. sperti roti jala dengan kare ayam, makaroni, dll. Rasanya jadi kayak makan 2 kali breakfast, dan dua kali lunch…. Mungkin aku harus mengurangi porsi makan nanti setelah balik jogya sebagai kompensasi berlipatnya “tabungan” lemak di perut dalam beberapa hari ini.
Well, kawan, tak banyak dulu ya, tulisan kali ini, sekedarnya saja untuk obat kangen menulis di blog. Malam sudah sangat larut sekarang. Sampai ketemu lagi pada tulisan lain dari Yogya.
komentar