Babi mirip manusia? (maap)

2 06 2010

Dear teman,

perbandingan genome manusia dan babi

Wah, lama sekali aku ngga sempat menulisi blog tercintaku ini….. pasti banyak pembaca setia sudah menanti (ceile….. ge-er mode on). Maap deh, dua minggu ke belakang banyak sekali urusan yang membutuhkan perhatian dan waktu. Tak sampai seminggu setelah pulang dari Jakarta sehabis siaran di Metro TV, mendadak ada undangan untuk presentasi proposal penelitian di Jakarta untuk salah satu proposal yang kuajukan ke DIKTI. Tentu aku harus menyiapkan segala sesuatunya, bikin power point, dll, dll. Jadi hari Senin-selasa (24-25 Juni) aku jalan lagi ke Jakarta…  

Balik ke Yogya, tumpukan draft thesis dan skripsi sudah menunggu direview. Belum lagi memberi kuliah pengganti dan menguji thesis. Masih pula siaran radio di hari Kamisnya. Dan yang terberat adalah menyiapkan bahan mengisi Pengajian Muhammadiyah di Purwokerto pada hari Minggunya. Whatz?!! Pengajian?….. hmm… believe or not deh, … aku diminta mengisi Pengajian di Forum pengajian bulanan Muhammadiyah di kota kelahiranku, Purwokerto. Walaupun merasa tidak kompeten, aku sulit untuk menolaknya, karena yang meminta adalah Ketua Cabang Muhammadiyah Kabupaten, Bp. Drs. H. A. Kifni, yang kebetulan terbilang guru ngajiku ketika masa SMA dulu, ketika aku beraktivitas sebagai remaja masjid An Nuur Tanjung. Tapi untungnya, materi yang diminta masih terkait dengan ilmu yang lumayan aku kuasai, yaitu tentang farmasi, yaitu bagaimana obat dan kesehatan dalam pandangan sains dan Islam. Hm…..  lumayan menyita waktu untuk menyiapkan bahannya. Maklum, ilmu agamaku dari dulu ngga nambah-nambah…. jadi mesti hunting lagi ayat-ayat Qur’an dan hadist yang relevan. Tulisan kali ini sekedar catatanku tentang kesan dan pengalaman tentang event tersebut…. yang buatku cukup unik dan menarik, dan maap kalo agak kontroversial…..

Dilarang berobat dengan yang haram

Di awal kajian, aku menyampaikan bahwa setiap orang pengen sehat. Tapi kalau sudah terlanjur sakit bagaimana? Salah satu pengatasannya tentu dengan berobat. Tentang obat…. obat bisa berasal dari berbagai sumber, antara lain tanaman, hewan, mineral, sintesis, hasil rekayasa teknologi, dll. Nah masalahnya sekarang….. dalam Islam ada larangan untuk berobat dengan yang haram. Untuk hal ini, Rasulullah saw pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat serta telah menciptakan untuk kalian setiap penyakit obatnya, maka berobatlah kalian dan jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud). Juga disebutkan bahwa “Sesungguhnya Allah tidak menciptakan kesembuhan kalian pada sesuatu yang Dia haramkan atas kalian.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari). Jadi, dengan banyaknya obat yang ditawarkan, seorang Muslim mesti jeli untuk tidak menggunakan obat-obat yang berasal atau mengandung zat-zat yang haram

Apa saja yang haram?

Aku menyebut sedikit saja contoh zat-zat yang diharamkan yang disebut dalam Qur’an, yaitu : alkohol (khamr), babi, darah, dan bangkai. Tentang ini bisa dilihat pada ayat al Quran : Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS Al Baqoroh: 219). Juga pada ayat yang lain disebutkan : Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS An Nahl 115)

Tentang rokok aku singgung sedikit, karena Muhammadiyah belum lama ini mengeluarkan fatwa haramnya rokok. Nah, aku diminta untuk menjelaskan secara saintifik, mengapa zat-zat tersebut haram. Kira-kira seperti apa penjelasannya, sehingga ummat tidak hanya tau bahwa hukumnya haram, tetapi juga tau kira-kira mengapa. Diharapkan dengan adanya penjelasan secara saintifik, akan menambah keyakinan akan haramnya zat-zat yang memang dinyatakan haram tersebut.

Seperti apa penjelasan saintifiknya?

Sebelum bicara kajian saintifik, aku sampaikan dulu bahwa kita meyakini bahwa semestinya tidak ada dikotomi antara sains dan agama, dalam hal ini Islam. Agama (Islam) adalah petunjuk mengungkap fenomena alam melalui sains. Sains memang diawali dengan tidak percaya/skeptis, sementara agama diawali dengan percaya/iman. Tapi kita meyakini bahwa tidak ada yang salah dalam Alquran, hanya saja…, kadang akal manusia terbatas, sehingga belum bisa mengungkap rahasia Allah melalui ajaran agama tersebut. (Hm… sebenernya sih itu adalah alasanku sendiri, karena nyatanya pengetahuanku memang belum cukup untuk mengungkap semua hal tersebut.)

Ketika menjelaskan manfaat dan mudharat alkohol, aku cukup fasih dan punya banyak bahan. Tentang bahaya alkohol sudah sering aku kupas di berbagai kesempatan. Aku sampaikan bahwa memang benar, pada jumlah tertentu dan bentuk tertentu, alkohol bermanfaat. Ia merupakan pelarut yang baik untuk banyak jenis obat, ia juga penyari yang baik bagi zat-zat dari dalam tanaman. Ia juga punya efek antiseptik (untuk pemakaian luar). Tetapi bahayanya memang  lebih besar daripada manfaatnya. Pada kesempatan itu aku menyarankan pada jamaah untuk  jeli jika memilih obat dalam bentuk sirup yang kadang mengandung etanol/alkohol sebagai pelarut. Walaupun mungkin tidak sampai memberikan efek memabukkan, tetapi untuk prinsip kehati-hatian lebih baik dihindarkan, kecuali jika memang tidak ada pilihan yang lain. Silakan tanyakan kepada apoteker untuk meminta sirup yang bebas alkohol.

Juga tentang rokok yang lebih banyak merugikan daripada bermanfaat, rasanya tidak terlalu sulit karena banyak informasinya. Korelasi paparan rokok dengan kejadian kanker paru dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) mudah dijumpai di mana-mana. Bangkai dan darah juga demikian, relatif tidak kesulitan. Tetapi terus terang aku agak kesulitan untuk memaparkan alasan saintifik mengapa babi diharamkan. Selama ini sebagian besar dari kita (yang Muslim) secara patuh dan yakin menghindari makan apapun yang berunsur babi. Termasuk ketika aku sempat hidup di Jepang beberapa tahun, kami sangat hati-hati membaca huruf kanji yang tertera dalam bungkus makanan untuk memastikan apakah ada unsur “butaniku” alias babi apa tidak, tanpa pernah mikir mengapa kita mesti menghindari makan babi. Nah, ketika aku harus memaparkan kajian tentang haramnya babi, barulah kepikiran…. dan ternyata aku belum menemukan jawaban yang pasti. Dulu waktu SD atau SMP, sering kita diberi tahu oleh guru agama bahwa babi mengandung cacing pita. Yah, tetapi sebenarnya dengan tingkat sanitasi dan hiegine yang lebih baik, apalagi di negara-negara maju pemakan babi, cacing pita bukan lagi hal yang menjadi masalah. Jarang sekali dilaporkan kasus cacing pita di Jepang misalnya, walaupun mereka adalah bangsa pemakan babi juga. So what gitu loh?!!

Babi mirip manusia?

Ketika mencoba searching tentang babi, aku justru menemukan informasi yang cukup “mengejutkan” (walau sebenernya tidak terlalu baru), yaitu bahwa pemetaan genome babi sekarang sudah selesai, dan ternyata….secara genetik babi itu mirip dengan manusia. Beritanya begini: A University of Illinois side-by-side comparison of the human and pig genomes has revealed remarkable similarities. “We took the human genome, cut it into 173 puzzle pieces and rearranged it to make a pig,” explains animal geneticist Lawrence Schook. “Everything matches up perfectly. The pig is genetically very close to humans.” (bisa dichek di sini). Dengan demikian, babi merupakan model hewan uji yang paling mendekati manusia untuk mempelajari penyakit genetik manusia.

Sebetulnya sih itu tidak terlalu mengherankan mengingat bahwa dulu insulin (obat untuk Diabetes) dibuat dari atau diperoleh dari babi atau sapi. Dan insulin babi lebih mirip dengan insulin manusia ketimbang insulin sapi. Perbedaan insulin babi dengan manusia hanya satu asam amino, sedangkan perbedaan insulin sapi dengan manusia tiga asam amino. (Namun jangan kuatir, insulin saat ini lebih banyak dibuat dari hasil rekayasa bioteknologi, bukan lagi berasal dari babi).

 Jadi, aku sampai saat ini belum bisa menjelaskan mengenai mengapa Allah mengharamkan babi, walau tetap meyakininya. Ada yang bilang bahwa nanti itu akan mempengaruhi sifat manusia sehingga nanti jadi akan mirip babi yang suka hidup di tempat kotor. Terus terang aku masih belum bisa menjelaskan hubungannya secara lebih pasti, karena jika kita suka makan ayam atau sapi, apakah nanti sifat kita juga akan mirip ayam atau sapi, tentu tidak demikian bukan? Mohon maap jika tulisan ini sedikit “kontroversial”, tetapi itulah keterbatasanku. Dan aku membuka lebar-lebar diskusi tentang ini jika ada yang bisa memberi pencerahan pada kita semua, sehingga akan menambah keimanan kita kepada ayat-ayat Allah.

Hakikat sakit

Akhirnya aku menutup kajian dengan sedikit memaparkan hakikat sakit, bahwa sakit bisa jadi merupakan peringatan atau ujian bagi manusia, untuk ingat kepada kesalahannya dan karenanya akan berusaha kembali sujud kepadaNya. Obat atau dokter hanyalah sekedar sarana, karena kesembuhan berasal dari Sang Pencipta jika Dia mengijinkannya. Untuk itu harus selalu mohon ampun dan keridhoanNya, agar selalu diberi kesehatan dan kesembuhan dari penyakit (jika ada).

Begitulah sedikit cerita kecilku yang ngalor ngidul tentang pengalamanku dua minggu ke belakang. Terus terang mengisi materi kajian di forum ini cukup bikin grogi karena menghadapi audiens yang sangat heterogen dalam tingkat maupun latar belakang pendidikannya, sehingga perlu pemilihan kata-kata yang pas agar bisa dimengerti oleh semua. Audiens yang cukup membludak memenuhi semua tempat di ruangan karena katanya yang mengisi pengajian adalah seorang profesor dari Jogja, membuat jadi tambah beban mental hehe….. takut tidak sesuai ekspektasinya. Alhamdulillah, everything was running well.

Hari Minggu siang aku meninggalkan Purwokerto menuju ke Yogya kembali. Purwokerto kota kelahiranku sudah banyak berubah, banyak bangunan-bangunan baru bermunculan. Tapi ada yang masih sama dan selalu kucari kalau pulang kampung, yaitu tempe mendoan dan dage….. hm… mau mencoba??


Aksi

Information

26 responses

8 04 2013
Rudy just one

Bismillah ini sekedar memberitahukan muga2 bermanfaat bagi syiar Islam yg Lillahi ta’ala..
Dalam firman ALLAH SWT disebutkan adanya orang2 yahudi yg melanggar hari SABAT dan dikutuk ALLAH SWT menjadi babi dan kera jadi ilmu pengetahuan membuktikan adanya kesamaan genetik dengan adanya kesamaan tsb perubahan bentuk manusia ke babi dan kera sangat mungkin dengan rekayasa genetik oleh karena itu memakan kera klau orang jawa bilang ora umum alias kebangetan kaya tidak ada makanan lainnya klau memakan babi itu sdh lama dilakukan manusia dengan pertimbangan firman ALLAH SWT mengutuk orang2 yahudi artinya memakan babi dan kera seperti halnya kanibalisme orang2 kutukan alias ALLAH SWT tidak menghendaki kerusakan genetik manusia sehingga keturunan genetik manusia akan terjaga kesuciannya smg bermanfaat..

4 04 2013
fulan

ada satu rangkaian kimia yg belum di kenal pada genome babi, yg perlu penelitian lebih jauh dan mendalam ( sy menyebutnya rangkaian gelap )

17 04 2012
Muhammad Izzul Islam

Bisa jadi ada umat terdahulu yang dijadikan babi. seperti umat terdahulu dijadikan kera

20 08 2011
imamgodzila

numpang komen aja . Dulu waktu kecil aku pernah dengar cerita kalo babi itu berasal dari ujung bekas sunatan laki2(maaf), jadi nyambung dah sekarang,hehe. Wallahua’lam bissawab

27 09 2010
nopx

Masuk akal.. kenapa babi jelas-jelas dilarang oleh Allah..
Maaf, Penjelasan gambar di atas gimana bu DR? (bukannya jadi mudeng tapi malah mubeng)

Jawab:
ya gitu aja, bahwa susunan gen babi mirip dengan gen manusia…

24 09 2010
ana

Klo gen babi mirip gen manusia, selain menyebabkan patogen… berarti klo manusia makan babi KANIBAL donk….
hi….serem…
—————————————————————

Assalamu’alaykum.

Mugkin telat sih, Bu komennya…
Tapi gak papalah… HEHEHE
makasih ya, Bu…

2 07 2010
agrdsn

wah,,klo liat judulnya ajah.. aku tak sudi dimiripi babi.. ^^

4 06 2010
iva

Alhamdulillah…bagus sekali bahannya Prof…oh iya saya pernah baca di majalah hidayatullah tentang obat, makanan dan minuman yang haram disitu ditulis banyak sekali yang bisa dibuat dari BABI termasuk gliserin, sedangkan gliserin bahan yg paling banyak digunakan dlm pembuatan sediaan obat. saya sebagai farmasis sering berpikir apakah kita berdosa dlm menyerahkan obat ke pasien karena sebagian besar produk obat selama ini tidak ditahu kehalalannya bagaimana???

Jawab:
Kalau memang kita tidak tau, juga jika memang belum ada penggantinya, insya Allah dimaafkan, Mbak. tapi ya wallahua’lam,… yang penting jika kita tahu, kita menginformasikannya, dan terserah pasien akan tetap menggunakan atau tidak.

3 06 2010
Yen Ngono

Mencari alasan ilmiah tentang pengharaman sesuatu perkara dalam Islam, boleh-boleh saja. Tetapi harus diingat bahwa yang terpenting adalah memahami alasan mengapa kita harus beriman pada Alloh SWT. Kalau tidak menemukan alasan untuk beriman, maka silahkan menolak. Laa ikroha fiddiin. Sebaliknya jika sudah mengerti alasan kita menjadi mukmin, tidak perlu mempersoalkan apakah aturan Alloh SWT mengharamkan sesuatu itu dapat diilmiahkan atau tidak.
Memang mengasyikkan meneliti hal-hal semacam itu. Saya juga tergoda untuk merisetnya. Tapi mestinya, apa pun hasil temuannya tidak bisa secara otomatis menjadi alasan pembenaran untuk aturan haram dari Alloh SWT. Justru jika kita berhati-hati dalam beragama, maka tidak dengan mudahnya kita mengaitkan hasil penjajakan indera dan akal manusia yang amat terbatas ini dengan Kalamulloh Yang Maha Agung.
Ingat, bahwa tidak semua yang diharamkan oleh Alloh itu berdampak mudharat bagi manusia. Selama ini, riset tentang barang haram oleh para peneliti muslim sudah diawali dengan pra anggapan bahwa hasil temuannya akan mengarah pada sesuatu yang merugikan manusia. Sehingga tanpa disadari, jika direnungkan dengan jujur, jalannya penelitian sudah diarahkan oleh alam pikiran si peneliti sendiri bahwa dia harus atau pasti akan mendapatkan temuan yang dapat disimpulkan berdampak merugikan bagi manusia nantinya, demi mendukung kepercayaannya bahwa sesuatu yang diharamkan Alloh SWT pasti hal-hal yang merugikan terhadap manusia. Dari cara berpikir awal/niatnya/hipotesisnya saja sudah tidak murni ilmiah lagi. Tidak netral. Akibatnya akan terjadi 3 hal : Pertama, jika riset menemukan sesuatu zat/materi/perkara yang merugikan hidup manusia, maka akan bertambah keimanannya kepada Alloh SWT. Kedua, jika hasil temuannya
TIDAK menemukan zat/materi/perkara yang merugikan hidup manusia, maka akan ragulah dia dalam keimanannya. Ketiga, jika hasil temuannya DIRASA BELUM menemukan sesuatu zat/materi/perkara yang merugikan hidup manusia, maka riset akan terus dilanjutkan, terus dan terus sampai ditemukan sesuatu yang berdampak mudharat bagi hidup manusia, barulah dia puas memenuhi gairah keimanannya. Hal ketiga ini, kata orang awam, mau beriman saja, kok repot.
Sekarang, kita ambil contoh sesuatu yang diharamkan Alloh SWT tetapi sejauh yang kita tahu sampai saat ini tidak berdampak mudharat bagi kesehatan kita, yaitu daging ular, atau ada contoh lainnya, daging tokek. Keduanya karena tergolong buas dan atau hewan melata. Di Cina banyak digunakan sebagai obat, malah. Tentu saja setelah diolah dengan cara tertentu. Dan saat “survival’ di rimba, para prajurit saya tidak pernah ada yang sakit karena memangsa ular tiap hari. Lantas, apakah sebagai ilmuwan muslim akan mencari alasan pembenaran pengharamannya oleh Alloh SWT ?
Alangkah ruwetnya kita beragama.
Contoh lain, ketika Alloh mengharamkan khamar (nama sejenis minuman keras di Arabia) karena memabukkan, lantas ramai-ramailah para ilmuwan muslim meneliti kandungan khamar yang memabukkan tersebut, dan disimpulkan bahwa etanol-lah sebagai biang keladinya. Selanjutnya, muncullah fatwa bahwa alkohol haram dikonsumsi. Apesnya, bingunglah saya selaku penggemar berat tape ketan, karena makanan kesukaan saya sejak balita itu ternyata mengandung alkohol. Saking banyaknya komunitas penggemar tape ketan di tanah air yang mayoritas penghuninya muslim ini, maka ada lagi orang yang memilah-milah keharaman dari segi kadar alkoholnya, lalu juga dari segi tujuan mengkonsumsinya, tak ketinggalan ada yang meninjau dari cara penyajiannya, dan sebagainya… Lha, ruwet maneh dadi wong mukmin kuwi…
Contoh lain lagi, mungkin akan memancing emosi bagi yang membacanya, maaf sebelumnya, andaikan saya diberi roti kismis oleh seorang pencuri nasrani yang telah mencuri roti kismis tadi dari tangan seorang yahudi yang kemarin menyandera sukarelawan Indonesia untuk penduduk Gaza, apakah haram ? Atau halal ? Wong roti kuwi enak, kok. Mengandung karbohidrat, berguna untuk perut saya yang sering kelaparan ini…
He-he-he…. Mohon maaf lahir dan bathin. Ini kan ‘sharing’ pendapat sesuai izin pemilik blog. Wallohu a’lamu bissawab….
Jangan lupa, ada Asbabun Nuzul yang harus dicermati dan dikaji sebelum mencari alasan pembenaran sesuatu perkara diharamkan Alloh SWT dalam Al-Qur’an.
Saya yakin, Islam itu menghendaki kemudahan bagi kita. Beriman pada Alloh bukan untuk mendapatkan kesulitan. I Love Alloh !

jawab:
<emTterimakasih atas pencerahannya, ini memang yang saya tunggu. Benar sekali, semoga iman kita tetap terjaga. Amien.

3 06 2010
ika

menambahkan sedikit : meskipun insulin hasil rekayasa bioteknologi, tp harus hati2 prekusor atau enzym nya bisa berasal dari babi juga
pengalaman dlm ngrus kosmetika halal, bila ada bahan baku berasal dari bioteknologi, malah menjadi titik kritis masalah kehalalan

3 06 2010
Rudini Silaban

thanks..
tulisanya keren,
menambah wawasan,..

salam kenal bu…

3 06 2010
afreen_CCP UGM

kenapa anjing tidak diperbolehkan disimpan sebagai binatang peliharaan malah kucing bisa? ive always wondered…ada yg bisa berikan masukan ga? thnks

3 06 2010
afreen_CCP UGM

salam bu, masalah halal & haram di zaman ini mmg sangat sulit utk dipertahankan menurut saya. apalagi di dunia kefarmasian…banyak sekali contoh yg sudah dikemukakan…satu lagi yg sya ingin menambahkan adalah capsules…gelatine capsules yg dimanufacture secara turun temurun selama ini kebanyakan adalah porcine derivative…hanya baru2 ini muncul vege caps atau halal caps menggantikan animal derivative capsules…dan jujur saja banyak capsules yg dipasarkan utamanya dr barat masih menggunakan animal derivative…

3 06 2010
yoru-sama

Waktu kecil saya pernah baca, ada pnelitian pd 2 kelompok mencit. Yg 1 diberi makan daging babi (entah brp lama),kelompok yg lain tdk, lalu keduanya dibiarkan kelaparan. Kelompok yg dberi makan daging babi mnunjukkan sifat kanibal utk dpt brtahan hidup, kelompok yg lain memilih mati kelaparn drpd memakan sesamanya.
Mungkin itu ya dampak buruknya.. Tp kan gen manusia beda dgn mencit.
Krn msi kecil, sktr 10thn lalu,saya lupa sumber pastinya dr mana..

3 06 2010
julianusginting

wah baru tau neh ternyata ada jg ysa kemiripannya… 😀

3 06 2010
wardoyo

Bisa gak ya dihubungkan dengan sejarah. Jaman Nabi dulu (sekitar abad 5-6 M) adakah babi di jazirah Arab? Apakah babi jadi makanan utama saat itu (seperti khamr yang memang biasa diminum di seluruh penjuru kebudayaan)?? Referensi tentang sosok babi didapat dari kebudayaan mana?
Kalau melihat penjelasan dan uraian saintifik di atas – menurut saya – hikmah pelarangan babi adalah lebih bersifat simbolik. Penularan sifat barangkali??
Wallahu ‘alam.

3 06 2010
Dian Anggraini

Alhamdulillah, dpt tmbhn ilmu lg d pagi ini bu. Bgs bgt paparannya, mdh dbaca dan dpahami. Terus terang selama sy praktek d aptk,byk skali obt2 yg mggunakn alkohol/etanol sbg pelarut dan itu tmsk produk yg laris manis d pasaran. Krn qt sbg muslim,mk sbisa mgkn qt mghindari pemakaian obt2an yg mgdg alkohol. Sy pernah menginfokn k px bhw obt A mgdg alkohol, lalu sy mganjurkn agar memilih obt B yg non alkohol. Awalny px tsb mau,tp stlh tau hrga obt B yg lbh mhl dr obt A, px tsb membatalkn niatnya membeli obt B. Dia pilih obt A. Pdhl dia tau obt A mgdg alkohol tp krn hargany lbh murah,dia mau sj. Mnrt ibu bgmana peran qt sbg farmasis muslim yg mghadapi hal spt itu?maturnuwun ats pnjelasannya

3 06 2010
Ruang Hati Blog

trims atas pencerahannya, menambah wawasan kita dalam hal sains

3 06 2010
Fahrurozi

Kalo emang genome kita amat mirip dengan babi,maka mungkin sifat kita juga mirip babi.. Pernah saya dengar,babi termasuk hewan yg bisa berhubungan kelamin sesama jenis. Maka jika kita memakan babi dikhawatirkan kita juga akan bertingkah seperti babi.. Alkohol diharamkan juga karena sifatnya yang memabukkan yg dpt membuat manusia hilang akal sehatnya dan berbuat perbuatan zhalim lain nya.. Hehe

3 06 2010
Dot

Babi mirip manusia atau manusia mirip babi???. (yang diciptakan babi dulu atau mnusia dulu……). Wallahu A’lam. intinya gen gen manusia mirip babi…eh gen babi mirip manusia? atau babi dan manusia memiliki gen yang mirip,..yahhh…bolak balik, ….anyway, salam ukhuwah. Assalamu’alaikum.

3 06 2010
Arko jw

Menarik sekali..
Sy jd teringat ama ti pat kay-siluman babi di film kera sakti.he5x..

Waaaaa……Smw org berasumsi,.saya juga jadi pengen berasumsi..

-selaku org awam+amatiran-
😛

gen babi mirip dg manusia..
1.mgkn bs timbul insisi (penyusupan dna) babi k manusia..->mgubah sifat/watak manusia

2.wkt kul biomol (yg sy sering bolos).. 😛 slalu ada penekanan bhwa dna bhubungn erat dg protein yg tbentuk.protein korelasi dg ~ enzim. Enzim~ hormon smw sistem yg ada dlm tbh manusia.

Jd,,apa itu ya,bu..dg adanya kesamaan gen,bs nyebabin berubahny rx enzimatis dtubuh manusia?

3.induksi media bgi mikroba patogen.
Babi kn rakus.smw yg ada di maem.e’ek nya juga di lahap,ya..?

Nah,tp knp babi ndak pernah mencret/sakit ya..? Pdhl gen babi mirip manusia.tp kl manusia kok mencret y?he2…

Jadi,dari sini sy berasumsi..mungkin..dg makan babi,.bs mginduksi tjdnya media bagi bakteri patogen (dlm tbh manusia),,yg pd babi dia (si babi) toleran, tp pada manusia akan mnimbulkan pykt jangka pjg,nantinya.

3 06 2010
Fia

Trimakasih infonya Bu..jd tambah iLmu…manfaat babi lebih sedikit dari pada mudharatnya…

2 06 2010
eka

Waow,, ternyata.. Genome babi plg mirip manusia yg Bu,, jd ingat englishnya bayi (baby), panggilan sayang pd tmn dkt (bebi),, dlm benak saya terlintas: memakan babi spt memakan saudara sendiri? Naudzubillah.. Btw, sgt mencerahkan Bu,-

2 06 2010
Nanink

Katanya..pernah ada d tv,krn saking miripnya gen babi dgn manusia,shingga jika qt makan babi spt makan manusia..

Tp kalo makan daging monyet yg nota bene evolusi manusia,haram ga y..

2 06 2010
samsidiharto

waah tulisannya enak dibaca. Ringan dan rilek. tks mbak..

2 06 2010
nani kartinah

Y, setahun yang lalu saya juga pernah baca tentang kesamaan genetik ini, bahkan klo saya tidak salah, bulan ramadhan tahun lalu di salah satu acara di televisi juga pernah membahas masalah ini (klo tidak salah “host” acara tsb seorang bule mualaf)

Jawab:
memang berita ini sudah tahun 2005, Mbak…. jadi mungkin sudah pernah dibicarakan di berbagai even

Tinggalkan komentar