Pernik-pernik Viagra

31 10 2008

Viagra untuk bunga yang layu?

Kali ini tulisan ringan tentang penemuan Viagra. Siapa yang tidak kenal Viagra ? Obat yang berisi sildenafil sitrat ini sangat terkenal terutama di kalangan pria yang bermasalah dengan keperkasaannya……
Tapi tahukah Anda, bahwa sebenarnya penemuan Viagra itu tidak disengaja?

Awalnya, tahun 1991, Dr. Nicholas Terret dan timnya di perusahaan farmasi Pfizer sedang meneliti sildenafil (molekul UK-92, 480) sebagai obat hipertensi dan angina pektoris. Angina pektoris adalah penyakit jantung di mana terjadi penyempitan/kontraksi pembuluh darah jantung (vasokonstriksi). Namun efek sildenafil terhadap angina pektoris ternyata sangat minimal. Hasil yang didapat justru di luar dugaan. Salah satu relawan justru merasakan ereksi pada penisnya. Menurut hipotesis, ereksi merupakan efek samping sildenafil. Jadi, tujuan semula mencari obat yang akan melebarkan pembuluh darah sekitar kardiovaskuler, malah melebarkan pembuluh darah di tempat lain hehe……

Ini nggak saru lho, tapi ilmiah…. Tahu nggak peristiwa apa yang terjadi ketika penis berereksi, dan bagaimana caranya Viagra bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi ?

Begini ceritanya…..
Mekanisme fisiologis ereksi pada penis pada saat ada stimulasi seksual melibatkan pelepasan suatu senyawa, yaitu oksida nitrat (nitric oxide = NO), dari bagian penis yang disebut corpus cavernosum. NO ini akan mengaktifkan enzim guanilat siklase, yang menyebabkan peningkatan senyawa siklik guanosin monofosfat (cGMP), yang selanjutnya menyebabkan pelebaran pembuluh darah di sekitar corpus cavernosum, sehingga darah dapat mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran penis. cGMP ini bisa diuraikan/didegradasi oleh enzim yang namanya fosfodiesterase-5 (PDE5). Jadi kalau cGMPnya habis, ya jadi lemes deh ……

Nah, si Viagra ini bekerja dengan cara menghambat kerja enzim PDE5, sehingga ketika terjadi stimulasi seksual dan pelepasan NO, penghambatan terhadap PDE5 akan meningkatkan jumlah cGMP yang bertanggung-jawab terhadap ereksi penis. Viagra ini ngga ngefek jika diminum tanpa adanya stimulasi seksual. Jadi kalau minum Viagra saja, tanpa dilanjutkan dengan kegiatan seksual… ya mubazirlah….hehe

O,ya.. Viagra juga tidak direkomendasikan untuk wanita lho…
Kembali ke cerita penemuan tadi, dengan adanya efek tak disangka-sangka tesebut, akhirnya pada tahun 1994, Pfizer memutuskan untuk melanjutkan clinical trial untuk lebih menggali potensi sildenafil sebagai obat disfungsi ereksi. Ian Osterloh adalah peneliti Pfizer yang amat berperan dalam penemuan sildenafil untuk indikasi disfungsi ereksi, sedangkan Peter Dunn dan Albert Wood adalah yang berjasa mensintesis sildenafil dalam bentuk pil. Sildenafil mendapat ijin FDA sejak 27 Maret 1998 dan kini menjadi leader dalam pengobatan disfungsi ereksi. Sekitar 600.000 dokter meresepkan sildenafil di 110 negara.

Namun jangan sembarangan menggunakan Viagra. Bagaimanapun obat tak ada yang tak berefek samping. Efek samping umum Viagra antara lain sakit kepala, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, dll. Viagra harus digunakan dengan resep dokter, dan pasien dengan gangguan kardiovaskuler harus sangat berhati-hati menggunakan obat ini, apalagi mereka yang sedang menggunakan obat-obat vasodilator nitrat (pelebar pembuluh darah), seperti nitrogliserin atau isosorbid dinitrat. Efek pelebaran pembuluh darah ini bisa menyebabkan turunnya tekanan darah yang berlebihan.

Jadi,  sebelum memutuskan akan menggunakan obat ini, pikirkan masak-masak untung ruginya. Jangan sampai mau perkasa, malah terkapar tak berdaya hehe…